Menjadikan Momen Isro' Mi'roj untuk Menguatkan Keimanan dan Tali Persaudaraan di Tengah Pandemi



    Matahari yang di pagi hari ini begitu indah, cahayanya begitu menyilaukan bagaikan cahaya kehidupan yang tak pernah di redupkan. Hallo teman-teman! saatnya jadikan sebuah moment menjadi pengalaman dan pembelajaran. Taukah hari ini hari besar islam ?

    Yap, hari ini adalah hari memperingati perjalanan malam Nabi Muhammad Shallahu'Alaihi Wa Sallam yang di kenal dengan peristiwa Isra' Mi'roj, Secara umum di peringati setiap tangal 27 rajab. dimana pada 1443 Hijriyah tahun ini bertepatan dengan senin, 28 Februari 2022. Ada banyak hikmah dan pelajaran yang bisa kita ambil dari Isra Miraj sesuai dengan kondisi saat ini loh temen-temen, termasuk pandemi Covid-19. Seperti, berbagai cobaan yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW sebelum Isra Miraj, yang merupakan ujian untuk meningkatkan keimanan. Sama seperti wabah virus omicron, sebaiknya dimaknai sebagai cobaan untuk meningkatkan kualitas keimanan kepada Allah SWT. 

    Yuk simak perjuangan perjalanan nabi untuk umatnya.

    Perjuangan perjalanan nabi dari Masjidil Haram Makkah al-Mukarramah menuju Baitul Maqdis Yerussalem (Isra’), berlanjut menuju Sidratul Muntaha (Mi’raj) hanya dalam waktu semalam. Sang Nabi melaksanakan perjalanan malam bersama Jibril ‘Alaihi al-Salam, dengan mengendarai buraq (mirip kuda bersayap putih susu). Saat tiba di Baitul Maqdis, Rasulullah melaksanakan shalat berjamaah sekaligus menjadi imam para Nabi terdahulu. Selanjutnya Sang Nabi ditawari gelas berisi anggur dan susu, Nabi pun memilih susu daripada anggur sebagai tanda sekaligus simbol di tengah jalan asketisme dan hedonisme.

    Dari Baitul Maqdis Yerussalem, Nabi melakukan Mi’raj melampaui ruang dan waktu melintasi tujuh langit dan bertemu dengan sejumlah nabi terdahulu. Nabi Adam di langit pertama, Nabi Isa di langit kedua, Nabi Yusuf di langit ketiga, Nabi Idris di langit keempat, Nabi Harun di langit kelima, Nabi Musa di langit keenam, dan Nabi Ibrahim di langit ketujuh. Selanjutnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, tiba di Sidratul Muntaha sebagai simbol puncak pengetahuan yang mungkin dicapai oleh mahluk. Segala sesuatu di atasnya merupakan misteri tersembunyi yang hanya diketahui oleh Sang Khaliq, ‘Azza wa Jalla.

     Di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendapatkan perintah dari Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk melaksanakan shalat 50 kali dalam sehari semalam, selanjutnya ia turun dan kembali berpapasan dengan Nabi Musa ‘Alaihi al-Salam. Saat itu, Nabi Musa bertanya kepada Nabi Muhammad tentang jumlah kewajiban shalat dan menyampaikan jumlah shalat terlalu berat bagi umat Muhammad yang dinilai lemah.

    Atas saran Nabi Musa, Nabi Muhammad kembali menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk memohon keringanan jumlah kewajiban shalat. Bahkan saat kembali bersua Nabi Musa, Nabi kembali diminta untuk menghadap untuk memohon keringanan hingga akhirnya mendapat kewajiban shalat hanya 5 kali dalam sehari semalam. Bahkan sekalipun Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sudah bolak-balik menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala dan mendapatkan kewajiban 5 kali dari 50 kali perintah pertama. Nabi Musa tetap menyarankan agar kembali menghadap Allah dan kembali meminta pengurangan jumlah. Namun Nabi Muhammad menjawab: “Aku sudah berkali-kali menghadap Tuhanku, memohon hingga merasa malu,”

    Ketika kembali dari perjalanan malam, Nabi Muhammad kembali ke rumah Ummu Hani dan menceritakan peristiwa yang baru saja dialaminya. Mendengar kisah itu, Sang Sepupu membujuk Rasulullah agar tidak menyebarkan hal itu kepada masyarakat, terlebih di tengah kebencian Kafir Quraiys yang berusaha keras menyerang umat Islam. Di sisi lain, peristiwa Isra’ Mi’raj menjadi ujian berat bagi umat Islam dalam meyakini sebuah agama sebagai jalan hidup mereka secara menyeluruh, sekalipun seseorang percaya atau tidak terhadap peristiwa tersebut juga tidak berpengaruh bagi Allah maupun ajaran-Nya. Tetapi orang yang mendapatkan hikmah akan memiliki keyakinan mendalam kepada Sang Khaliq.

    Peristiwa Isra’ Mi’raj menjadi sangat penting karena di dalamnya terdapat kandungan perintah shalat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Terlebih pada hakikatnya, shalat menjadi sebuah kebutuhan mutlak untuk mewujudkan manusia seutuhnya, sekaligus menjadi gerbang yang menghubungkan mahluk dengan Sangat Khaliq. Tidak kalah penting dari semua itu, shalat merupakan perintah agama yang diterima langsung oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tanpa melalui perantara Jibril ‘Alaihi al-Salam. Shalat sebagai sebuah kebutuhan yang tidak hanya meliputi akal pikiran, tetapi juga jiwa manusia. Wallahu A’lam

    Oleh karna itu, Momentum Isra Miraj ini senantiasa dijadikan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, seperti meningkatkan amaliah ibadah yang sifatnya mahdhah dan ghairu mahdhah agar seimbang.Sehingga makna Isra Miraj juga harus diamalkan hingga kini dalam keseharian perjuangan nabi yang mempererat tali persaudaraan dalam keadaan apapun karna ukhwah sejatinya hanyalah milik umat islam. Mari teman-teman bersikap ramah dan sopan kepada sesama  untuk mempererat tali silaturahmi, hindari ujaran kebencian dan slalu menjaga keimanan.

    Keep your health and keep your brotherhood!

Comments

Popular posts from this blog

Mengenal “The Big Four” Kantor Akuntan Pubik Terbesar Di Dunia

Peran Akuntansi Internasional Dalam Era Global

BANK SOAL