MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL
Manajemen Bisnis Internasional
International Marketing
A. Marketing mix/Bauran Pemasaran
■Produk : apa apa yang di beli oleh tiap konsumen, baik barang ataupun jasa.
Jenis produk:
●Produk Industri: secara global sama dan tidak berubah. Jika ada perubahan umumnya hanya mengubah sistem ukuran (ke sistem metrik) dan bahasa di buku manualnya.
Contoh; speedometer di mobil AS dengan ‘miles per hour’ (mph), di Australia, India, Indonesia dengan ‘kilometers per hour’ (kph)
●Produk konsumen: kadang perlu modifikasi, kecuali bagi pasar yang mirip di negara yang berbeda. Sering kali perlu dimodifikasi karena faktor sosiokultural yang berbeda di tiap pasar.
Contoh: Produk pelembab kulit di Australia dan Indonesia.
■Produk jasa: tidak serumit produk konsumen, tapi hukum dan adat kebiasaan dapat berpengaruh.
Contoh: Salesman untuk pakaian wanita di Saudi Arabia.
●Promosi : berbagai macam bentuk komunikasi antara perusahaan dengan publik.
●Iklan; presentasi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi.
●Promosi penjualan; berbagai macam alat bantu penjualan, termasuk tampilan, lomba dan hadiah.
●Public Relation; berbagai macam cara untuk berkomunikasi antara perusahaan dengan publik agar perusahan memiliki image yang baik.
●Price : aspek penentuan harga, yakni berapa besar harga yang dikeluarkan produsen untuk memproduksi barang tersebut dan berapa besar harga yang harus dibayarkan oleh konsumen.
●Place : Berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk membuat produknya mudah diperoleh dan tersedia untuk konsumen sasaran.
B. Standardization of International
Marketing Strategy
●Marketing Goals : meraih keuntungan yang lebih serta harus di sesuaikan dengan budaya
●Consistent Branding : sebisa mungkin konsisten, Cultural Variation Tailoring: tidak mengabaikan faktor budaya.
Sistem Moneter Internasional
A. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter ini bertujuan untuk :
●Keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan
●Keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta
●Tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja yang luas, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang.
B. Jenis Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :
●Kebijakan Moneter Ekspansif / Monetary Expansive Policy, adalah suatu kebijakan dalam rangka MENAMBAH jumlah uang yang edar.
●Kebijakan Moneter Kontraktif / Monetary Contractive Policy, adalah suatu kebijakan dalam rangka MENGURANGI jumlah uang yang edar.
C. Instrumen Kebijakan moneter
- Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) , Operasi pasar terbuka adalah cara mengendalikan uang yang beredar dengan menjual atau membeli surat berharga pemerintah (government securities). Jika ingin MENAMBAH jumlah uang beredar, pemerintah akan MEMBELI surat berharga pemerintah dari Bank Senral. Namun, bila ingin jumlah uang yang beredar BERKURANG, maka pemerintah akan MENJUAL surat berharga pemerintah kepada masyarakat. Surat berharga pemerintah antara lain diantaranya adalah SBI atau singkatan dari Sertifikat Bank Indonesia dan SBPU atau singkatan atas Surat Berharga Pasar Uang.
- Fasilitas Diskonto (Discount Rate), Fasilitas diskonto adalah pengaturan jumlah uang yang beredar dengan mengatur tingkat bunga bank sentral pada bank umum. Bank umum kadang-kadang mengalami kekurangan uang sehingga harus meminjam ke bank sentral. Untuk membuat jumlah uang bertambah, pemerintah menurunkan tingkat bunga bank sentral, serta sebaliknya menaikkan tingkat bunga demi membuat uang yang beredar berkurang.
- Rasio Cadangan Wajib (Reseve Requirement Ratio), Rasio cadangan wajib adalah mengatur jumlah uang yang beredar dengan mengatur jumlah dana cadangan perbankan yang harus disimpan pada pemerintah. Untuk menambah jumlah uang, pemerintah menurunkan rasio cadangan wajib. Untuk menurunkan jumlah uang beredar, pemerintah menaikkan rasio cadangan wajib.
- Himbauan Moral (Moral persuasion), Himbauan moral adalah kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar dengan jalan memberi imbauan kepada pelaku ekonomi. Contohnya seperti menghimbau perbankan pemberi kredit untuk berhati-hati dalam mengeluarkan kredit untuk mengurangi jumlah uang beredar dan menghimbau agar bank meminjam uang lebih ke bank sentral untuk memperbanyak jumlah uang beredar pada perekonomian.
D. IMF (International Monetary Fund)
Organisasi keuangan internasional yang mengkoordinir aturan keuangan multilateral dan penerapannya. Tujuan IMF adalah mempromosikan kerjasama moneter internasional, untuk membentu mandirikan system pembayaran multilateral, dan memfasilitasi ekspansi dan perkembangan perdagangan internasional. Namun, Tujuan utama IMF adalah memberikan bantuan financial dan ekonomi yang sangat serius.
E. World Bank/ IBRD (International Bank for Reconstruction and Cevelopment)
Tujuannya untuk membentu pembiayaan proyek pembangunan di Negara anggota.
F. Conditionality ( organisasi asing mengatur kebijakan ekonomi Negara lain yg berdaulat
●Privatisasi : IMF mensyaratkan sebuah Negara untuk membatasi government spending dengan melepaskan perusahaan milik negara
●Agrikultur : adanya kebijakan yg lebih focus pada bidang industry
●Lingkungan : industry terus dikembangkan dan akhirnya mengakibatkan polusi, pencemaran lingkungan dan berakhir ada gangguan kesehatan.
Pemaksaan
□International Human Resource Management
A. 4 Golongan Karyawan
1. Host country nationals : pekerja local yang bekerja di perusahaan asing yang perusahaannya ada di Negara asal.
2. Expatriates : orang asing yang bekerja di perusahaan yang berasal dari negaranya sendiri.
3. Home/parent country nationals : orang asing yang bekerja di perusahaan asing, namun bukan dari negara asalnya
4. Third country nationals
B. Components Of HRM Recruitment Selection Training & Development Performance Appraisal Compensation
□Supply Chain Management
A. Pengertian
Proses mengkoordinasi dan mengintegrasikan arus bahan-bahan, informasi, keuangan, dan layanan di dalam maupun antara perusahaan dalam rantai antara pemasok hingga konsumen akhir.
B. Global Sourcing/Sumber Global
Alasan perusahaan untuk mengambil sumber dr luat adalah :
●Menekan Harga
●Produk yg dibutuhkan perusahaan tdk tersedia secara local
●Pesaing perusahaan menggunakan komponen produk yg berkualitas lebih tinggi
●Offshoring: pemindahan semua atau sebagian kegiatan bisnis atau proses ke luar negeri.
●Metode Global Sourcing :
Wholly Owned Subsidiary (anak perusahaan)
●Overseas Joint Venture : dimana usaha pekerja yg rendah/berkualitas lebih tinggi disbanding di home country u/ memasok komponen ke home country.
●Kontraktor Independen Luar Negri : umumnya di industry pakaian.
C. Teknik Produksi (JIT/ Just In Time)
Sebuah system yang seimbang di mana hamper tidak ada jeda waktu dan waktu diam dalam proses hingga produk barang jadi. JIT ini terbatas hanya u/ memproduksi komponen yg sama secara terus menerus ken merupakan system yang seimbang, seluruh operasinya dirancang u/ memproduksi jumlah komponen yg sama. Maka dari itu dlm JIT harus ada preventive maintenance (pemeliharaan preventif); yaitu pemeliharaan yang dilakukan secara terencana, bukan ketika mesin telah rusak.
D. Teknik Produksi (Mass Customization)
Teknik ini menggunakan alat sistem manufaktur dan alat bantu komputer yang fleksibel, untuk memproduksi dan menyerahkan produk dan layanan yang customized untuk konsumen berbeda di seluruh dunia. Contoh : dell (komputer), Nike, Alienware
E. Teknik Produksi (Six Sigma)
Proses manajemen bisnis yang mengkombinasikan peralatan analisa yang sangat teliti dengan infrastruktur yang sangat jelas dan kepemimpinan dari atas untuk menyelesaiakan masalah dan mengoptimalkan proses.
Dilakukan dengan 5 lagkah (secara metodologi)
●Define (Menjelaskan); siapakah konsumen dan masalah mereka apa.
●Measure (Mengukur); termasuk mengkategorisasikan karakter kunci, memverifikasi sistem pengukuran, dan mengumpulkan data.
●Analysis (Analisa); mengkonversikan data mentah ke dalam informasi yang memberikan wawasan ke dalam proses dan mengidentifikasi penyebab kerusakan yang penting dan fundamental.
●Improve (Meningkatkan); mengembangkan solusi untuk masalah, mengimplementasikan perubahan, dan memeriksa apakah masih perlu ada perubahan lain.
●Control (Pengendalian); proses yang ‘baru’ dikendalikan dan dimonitor agar terjaga performanya.
□Ethical Issues In International Business
A. Business Ethical
Prinsip benar atau salah yang diterima atau ditolak untuk mengatur sikap para pebisnis.
B. Ethical Issues in International Business
Banyak masalah etika dan dilemma yang berakar pada perbedaan dalam system politik, hukum, pembangunan ekonomi, dan budaya. Beberapa masalah etika utama dalam bisnis internasional. Hak Asasi Manusia, Pencemaran lingkungan, korupsi, tanggung jawab sosial.
C. Masalah etika dalam Bisnis Internasional
●Korupsi : penyalahgunaan wewenang oleh seorang (pegawai/pejabat) untuk mengeruk keuntungan pribadi. Transparency International (Oktober 2010) memberi nilai Indonesia (urutan no 110) 2.8. Sedang Denmark (urutun no 1) diberi nilai 9.3.
●Sweatshops : Pabrik, di mana pekerjanya memiliki jam kerja yang sangat panjang dengan kondisi memprihatinkan dan diberi gaji relatif rendah dibanding mereka yang pekerjaannya sama di negara maju.
●Buruh Anak : Anak-anak usia dini hingga remaja yang bekerja untuk membantu menghidupi keluarganya. Termasuk juga tentara anak.
●Ekspor Limbah Industri : Limbah industri negara maju diekspor ke negara miskin atau berkembang.
Contoh: Pantai Alang, sebuah pantai di India menjadi tempat pembuangan kapal laut (dari seluruh dunia) yang rusak. 40,000 orang bekerja di sana untuk membongkar kapal-kapal tersebut.
Sangat bermanfaat sekaliii
ReplyDeleteJosssss
ReplyDeleteGood
ReplyDelete