Donal Trump Pangkas Anggaran Belanja 5%
Presiden AS
Donald Trump meminta kabinetnya untuk mengajukan proposal pemangkasan anggaran
sebesar 5%. Hal ini demi
menurunkan defisit anggaran Amerika. Pasalnya, defisit anggaran Negeri Paman Sam telah mencapai level
tertingginya sejak 2012. Defisit
anggaran AS untuk tahun fiskal 2018 mencapai USD779 miliar, tertinggi dalam
enam tahun dan melonjak 17% dari periode sebelumnya.
Bengkaknya defisit
anggaran ditengarai karena pemotongan pajak yang dilakukan oleh pemerintahan
Trump. Namun Trump dan koleganya dari Partai Republik, Senator dari Negara
Bagian Kentucky, Mitch McConnell menyebut membengkaknya defisit anggaran karena
meningkatnya biaya pengeluaran jaring pengaman sosial daripada pemotongan
pajak.
“Saya ingin
kalian semua kembali dengan pemangkasan sebesar 5%. Jika lebih dari itu, saya
akan sanga senang,” kata Trump kepada menteri-menterinya dalam pertemuan yang
dihadiri reporter, seperti dikutip Reuters, Kamis (18/10/2018).
Penasihat senior Gedung
Putih, Kellyanne Conway mengatakan pemotongan anggaran kementerian pada hal-hal
yang tidak penting. "Jadi yang dipotong lemaknya bukan yang penting,"
jelasnya kepada Fox Business News.
Hanya saja, Trump tidak menyebutkan area spesifik belanja pemerintah yang bakal dipangkas.
Hanya saja, Trump tidak menyebutkan area spesifik belanja pemerintah yang bakal dipangkas.
Adapun Pemerintahan
Trump telah mulai menyusun proposal anggaran fiskal 2020 yang akan
dipresentasikan Presiden di hadapan Kongres AS pada awal tahun depan.
Sebagai kandidat dalam Pemilu
AS 2016, Trump telah berjanji untuk mengurangi anggaran pemerintah. Begitu pula
anggota Partai Republik yang akan turut dalam Pemilu Kongres pada bulan depan
juga menggunakan janji yang sama dalam kampanyenya.
Namun demikian,
Departemen Keuangan AS mengumumkan bahwa Pemerintahan Trump mengakhiri tahun
fiskal 2018 justru dengan defisit sebesar US$779 miliar akibat program
pemangkasan pajak pada tahun lalu telah mengurangi pendapatan pajak.
Kepala Senat Republikan
Mitch McConnel pun menyampaikan bahwa partainya akan mencermati pengeluaran
untuk program domestik pada tahun depan untuk mengurangi defisit.
Di sisi lain, Presiden
Trump mengecualikan pengeluaran militer dari pemangkasan anggaran sebesar 5%.
tersebut
“Kita mengetahui
angagran baru untuk Departemen Pertahanan. Itu mungkin sekitar US$700 miliar.
Itu pertahanan. Itu penting,” tutur Trump.
Pada
Agustus, Trump menandatangani UU kebijakan pertahanan senilai US$716 miliar.
Adapun pemangkasan menjadi US$700 miliar sama dengan mengurangi anggarannya di
bawah 3%.
Selain mempertahankan
anggaran militer, Trump juga tetap dengan kebijakan kampanyenya yaitu mendorong
pemotongan pajak lebih banyak, demi meningkatkan daya beli warga Amerika dan
meningkatkan anggaran infrastruktur. Kebijakan itu dianggap kontras oleh Partai
Demokrat dalam rangka mengurangi defisit anggaran.
Menanggapi itu, Trump
justru menyalahkan Partai Demokrat karena defisit anggaran yang membengkak.
"Untuk mendapatkan anggaran USD716 miliar, saya harus menyerahkan
(berkoordinasi) hal tersebut kepada Demokrat. Saya benci untuk menyerah. Dan
kami harus membangun militer yang kuat," tukasnya.
Sementara itu, para pemimpin dan kandidat Demokrat menjelang pemilu sela yang akan berlangsung 6 November mendatang, terus menggulirkan peningkatan biaya jaring pengaman sosial. Mereka justru menyalahkan membengkaknya defisit anggaran karena pemotongan pajak. Hal ini dianggap Partai Republik sebagai taktik Partai Demokrat dalam memotivasi pemilih.
Sementara itu, para pemimpin dan kandidat Demokrat menjelang pemilu sela yang akan berlangsung 6 November mendatang, terus menggulirkan peningkatan biaya jaring pengaman sosial. Mereka justru menyalahkan membengkaknya defisit anggaran karena pemotongan pajak. Hal ini dianggap Partai Republik sebagai taktik Partai Demokrat dalam memotivasi pemilih.
Comments
Post a Comment