Investor Cermati Ekonomi Global Bikin Bursa Asia Naik Tipis
Bursa Asia menguat tipis pada hari ini
karena investor masih mencermati bukti penguatan perekonomian global. Sementara
dolar bertahan mendekati level tertinggi dalam satu minggu, saat mata uang lain
seperti euro melemah. Sementara indeks KOSPI Korea Selatan naik 0,25
persen, saham Australia naik 0,15 persen dan Nikkei Jepang menguat 1,25 persen.
Pasar ekuitas telah menikmati kenaikan pada tahun ini berkat
penguatan ekonomi global. Ini terlihat pada data ekonomi di Jerman yang
mendorong benchmark DAX. Jerman melaporkan penguatan data
aktivitas industri. Sebelumnya, Wall Street juga menguat dipimpin saham
telekomunikasi dan teknologi, dengan Dow merayap kembali ke rekor tertingginya
pada dua minggu lalu. Dalam mata uang, indeks dolar
ditutup mencapai posisi tertinggi dalam seminggu menjadi 94.104.
Penguatan greenback didorong kenaikan imbal hasil obligasi dua
tahunan AS. Dolar juga menguat terpicu kegagalan Kanselir Jerman Angela Merkel
untuk membentuk pemerintah koalisi tiga arah, yang bisa membawa ekonomi
terbesar Eropa ini ke dalam krisis politik. Wall Street ditutup menguat pada
perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta), terpicu kenaikan saham Verizon
yang mendorong indeks sektor telekomunikasi.
Melansir laman Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average
naik 72,09 poin atau 0,31 persen menjadi 23.430,33. Sementara indeks S&P
500 menguat 3,29 poin atau 0,13 persen menjadi 2.582,14 dan Nasdaq Composite
bertambah 7,92 poin atau 0,12 persen menjadi 6.790,71. Dengan tidak adanya
laporan pendapatan perusahaan besar atau rilis data ekonomi pada minggu ini,
volume perdagangan diprediksi sedikit dan akan semakin tenang menjelang liburan
Thanksgiving pada Kamis.
Volume perdagangan secara total pada
hari ini merupakan yang Indeks
semikonduktor naik 1,2 persen dan menyentuh level tertinggi sejak puncak
gelembung Y2K. Sekitar 5,67 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, jauh di
bawah rata-rata 6,81 miliar harian selama 20 sesi terakhir dan paling ringan
sejak 18 Oktober. Adapun saham yang menguat lainnya, antara lain
milik Cavium (CAVM.O) yang menyentuh rekor tertinggi di US$ 84,41. Ini setelah
saingannya yang lebih besar Marvell (MRVL.O) mengatakan akan membeli perusahaan
tersebut seharga sekitar US$ 6 miliar.
Comments
Post a Comment